Akhirnya jejaring mikroblog Twitter berhasil memperbaiki cacat (bug) di layanannya yang sempat menyebabkan para pengguna Twitter kehilangan seluruh pengikut (follower) mereka.
"Kami telah berhasil mengidentifikasi dan memecahkan cacat yang menyebabkan seorang pengguna bisa 'memaksa' pengguna lain menjadi pengikutnya," kata Twitter melaluiblognya.
Celah itu sendiri ditemukan pertama kali oleh pengguna Twitter asal Turki,Bora Kirca, yang hendak mengirimkan tweet pujian atau dukungan kepada band heavy metal asal Jerman yang ia gandrungi: Accept.
Saat Kirca mengirimkan tweet berbunyi "Accept pwnz", lantas ia bingung, mengapa tweetnya tak kunjung muncul. Anehnya, di daftar followernya, justru muncul orang bernama @pwnz, yang tak pernah ia kenal sebelumnya.
Kirca kemudian menulis keganjilan ini dalam blognya dalam bahasa Turki. Celah itu kemudian menyebar dan pertama kali diberitakan oleh situs teknologi Gizmodo.
Setelah kabar itu menyebar secara luas, banyak akun Twitter selebriti yang kemudian menjadi 'obyek percobaan'. Hal ini juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk mengirimkan tweet spam ke tokoh-tokoh yang memiliki banyak follower.
Menurut Gizmodo, sejak awal berdiri, Twitter memang menggunakan text command di situsnya. Bila kita mengetikkan kata "stats" pada boks 'What's happening?' maka di bagian atas situs akan muncul statistik berapa pengikut (follower) kita dan berapa akun yang kita ikuti (following).
Saat mengetik kata "follow @fulan" atau "rt@fulanah" di boks, secara otomatis pengguna itu menjadi follower fulan atau me-retweet posting terakhir milik @fulanah.
Namun, trik Kirca tadi hanya bisa berjalan di situs web Twitter, dan tidak berfungsi bila dipraktikkan di aplikasi Twitter pihak ketiga seperti Tweetdeck.
Twitter pun telah menambal lubang tersebut. Hingga kini akun Twitter Kirca ditutup. Untuk melakukan proses pembersihan, Twitter sempat me-reset jumlah follower dan following pengguna Twitter.
"Saat ini kami tengah bekerja untuk mengembalikan seluruh kerusakan yang terjadi. Jumlah follower/following untuk sementara akan terlihat nihil (0); namun, kami akan segera membereskannya," kata Twitter, dikutip dari Gizmodo.
Kini, segala sesuatunya telah kembali normal. Tapi peristiwa ini menambah panjang daftar keteledoran situs jejaring sosial populer dalam menjaga hak kerahasiaan pengguna.
Beberapa waktu lalu, bug di Facebook juga sempat membuat penggunanya bisa melihat penangguhan permintaan pertemanan sekaligus mengintip isi chat yang sedang dilakukan kawan-kawannya.