Stasiun Tanjung Priok menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Batavia
yang berada di selatan. Alasan pembangunan ini karena pada masa lalu wilayah
Tanjung Priok sebagian besar adalah hutan dan rawa-rawa yang berbahaya,
sehingga dibutuhkan sarana transportasi yang aman pada saat itu (kereta api).
Pada akhir abad ke-19, pelabuhan Jakarta yang semula berada di daerah sekitar
Pasar Ikan tidak lagi memadai, dan Belanda membangun fasilitas pelabuhan baru
di Tanjung Priok.
Stasiun ini dibangun tepatnya pada tahun 1914 pada masa Gubernur Jendral
A.F.W. Idenburg (1909-1916). Untuk menyelesaikan stasiun ini, diperlukan
sekitar 1.700 tenaga kerja dan 130 di antaranya adalah pekerja berbangsa
Eropa.
9. TAMAN SUROPATI
Peanataan Taman Suropati telah berdiri sejak zaman Belanda, dengan nama
Boorgermeester Bisschopplein. Pada prinsipnya desain taman tidak mengalami
perubahan. Taman yang berbentuk lingkaran meliputi area seluas 16.322 m2 .
Beberapa seniman negara ASEAN menyumbangkan hasil karyanya dan memperagakan di
Taman Suropati. Taman ini mempunyai nama tambahan "Taman persahabatan seniman
ASEAN".
Adanya berbagai ornamen dan sarana yang terdapat di Taman Suropati,
menyebabkan taman ini menjadi salah satu taman dengan kualitas terbaik di Kota
Jakarta.
8. SALIHARA PASAR MINGGU
Berdiri di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.237 m2, Komunitas Salihara
yang berlokasi di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memiliki
tiga unit bangunan utama, yaitu Teater Salihara, Galeri Salihara, serta ruang
perkantoran dan wisma seniman
7. THEATER 4D, ANCOL
Sinema 4D di Gelanggang Samudra Ancol merupakan Sinema 4D yang pertama di
Indonesia dan terbesar di Asia tenggara. Dengan kapasitas sebanyak 304 kursi
dan ukuran layar 20 m x 18 m serta efek hembusan angin, semburan air dan
tekhnologi getaran kursi, Sinema 4D hadir khusus untuk menghibur anda dan
keluarga. Film yang diputar juga sangat edukatif yaitu Monster of The Deep.
Monster of The Deep bercerita tentang kehidupan purba makhluk-makhluk laut
yang seru dan menakjubkan.
6. ANGKRINGAN
pemilik Angkringan Nasi Kucing Fatmawati itu. Namanya Handayani dan Tri
Wibowo. Setiap hari, keduanya ikut menggawangi angkringan itu kendati empat
temannya sudah bisa meladeni pengunjung. Kalau dihitung, semalaman antara
pukul 19.00-02.00 tak kurang dari 100 orang meludeskan dagangan Yani dan Bowo.
�Banyakan yang beli orang Jogja, Solo dan Semarang yang biasa di kampunya ada
angkringan atau hik,� terang Yani.
Yani dan Bowo memang menggotong konsep hik atau angkringan dari kampung
halamannya di Solo. Merunut sejarahnya, warung makan dan jajanan murah ini
ditradisikan oleh Mbah Pairo. Konon, lelaki asal Cawas, Klaten, Jawa Tengah
itu sudah mengusung dua pikulan ting-ting hik ke Jogja sejak tahun 1950-an. Ia
menggelar dagangannya di emplasemen Stasiun Tugu Yogya sembari teriak,
�Iyeeeeekk �� Sejak itulah, hik yang mulanya dikenal di Solo �menular� ke
Jogja oleh tangan Mbah Pairo dengan sebutan angkringan.
5. PASAR KUE SUBUH
Tempatnya di halaman Pasar Senen. Arealnya luas memanjang, persis di samping
terminal dan depan jembatan layang. Ia memiliki dua lokasi menyatu yang
ditandai anak tangga. Satu lokasi berlantai ubin dikelola PD Pasar Jaya.
Adapun di sampingnya, yang berlantai tanah, ditangani PD Pembangunan Jaya dan
pihak swasta.
Kue-kue basah umumnya seharga Rp. 800 sampai Rp 1.000. Roti isi ada yang Rp
900 sampai Rp. 1.700. Penganan sejenis paling mahal Rp 5.000. Sementara jenis
kue tart bisaseharga Rp 30 ribu. Sekotak puding cake, misalnya, yang berisi 20
potong cuma 10 ribu perak. Anda bisa mencicipinya langsung maupun membelinya
dalam partai besar untuk keperluan pesta, acara rapat dan semacamnya.. Ibu-ibu
rumahtangga biasanya datang ke sini membeli beberapa potong kue buat
keluarganya. Namun lebih banyak pembeli yang mewakili jenis pemilik warung
atau toko kue yang kulakan untuk dijual kembali.
4. SDN NO. 1 MENTENG
bangunan SD yang masih berstruktur peninggalan belanda ini menjadi semakin
populer semenjak Obama yang pernah bersekolah di SD ini menjadi Presiden
Ameriks
3. PASAR BUNGA RAWA
Pasar bunga Rawa Belong merupakan pusat lokasi terbesar pemasaran bunga dan
tanaman hias serta fasilitas pendukung lainnya diwilayah Jakarta. Pasar yang
saat ini dimiliki oleh Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Dinas Pertanian dan
Kehutanan DKI Jakarta terletak di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat. Tepatnya
di Jl. Sulaiman no.50, Kebon Jeruk � Jakarta Barat.
Cara mencapai pasar ini tidaklah begitu sulit. Dari arah Bunderan Slipi menuju
arah Kebayoran lama dan berbelok di Jl. Sulaiman.
omset pasar ini mencapai Rp. 3 milyar/bulan
2. SETU BABAKAN
Tempat yang lebih dikenal dengan - Perkampungan Betawi Setu Babakan, di jalan
raya Moh. Khafi II, Ciganjur, Jakarta Selatan- ternyata memiliki daya tarik
yang unik. Berlokasi tidak jauh dari rumah mantan presiden RI kita yang ke 4,
Gus Dur, setiap pengunjung akan dimanjakan oleh alam desa yang segar. Setelah
melewati gerbang si Pitung sebagai Gerbang Utama, pengunjung akan melewati
lingkungan pemukiman penduduk yang mayoritas Betawi dengan bentuk rumah yang
khas, yaitu teras yang luas dan bentuk atap yang unik.
1. PULAU TIDUNG
Pulau Tidung merupakan salah satu kelurahan di Kepulauan Seribu. Pulau ini
terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau ini juga
mempunyai penduduk cukup banyak. Wilayah Pulau Tidung merupakan tempat yang
unik khususnya untuk wisata bahari dan menyelam. Ekosistem terumbu karang di
pulau ini masih mempunyai keindahan yang cukup baik, khususnya apabila
melakukan kegiatan snorkeling atau diving di daerah tubir. Kegiatan penelitian
juga sering di lakukan di daerah ini.
sumber : http://ptjoni.blogspot.com/2010/03/10-tempat-unik-di-jakarta.html